6 Fakta Pembunuhan Weni Tania yang Jasadnya Tertancap Bambu di Anal
6 Fakta Pembunuhan Weni Tania yang Jasadnya Tertancap Bambu di Anal – Polres Garut melakukan penangkapan atas pembunuhan Weni pada Jumat, yang tubuhnya direkatkan ke bambu. Pelaku ternyata adalah kekasih korban, dengan inisial namanya DH (22).
6 Fakta Pembunuhan Weni Tania yang Jasadnya Tertancap Bambu di Anal
nbcaugusta – Tersangka DH tersebut diduga dari Kabupaten Garut. DH merupakan buruh dan saat ini dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh Bareskrim Polres Garut.
Berikut 6 fakta tentang pembunuhan Winnie Tania:
1. Mayat Korban Ditemukan Membusuk
Dihimpun dari okezone.com , Jenazah Weni Tania awalnya ditemukan warga yang mencari kayu bakar di pinggiran Kali Muncang, anak sungai Cimalaka di Desa Muncang Lega, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, pada Jumat, 5 Februari 2021.
Warga mencium bau sungai yang tidak sedap. Usai diperiksa, warga terkejut menemukan jenazah perempuan yang sudah membusuk.
Kondisi badan sedang sedih dan busuk. Saat ditemukan, korban mengenakan jeans biru dan kemeja kuning bermotif floral. Anusnya ditancapkan dengan bambu, dan kepalanya dihancurkan oleh batu.
Celana jeans korban juga jatuh di pahanya. Selain itu, di dekat korban terdapat kantung yang berisi identitas dirinya.
Baca juga : 5 Fakta Teror KKB di Distrik Sugapa
2. Ada Laporan Orang Hilang
Korban hilang sejak tanggal, 2 Februari 2021. Bahkan, keluarga dan warga sudah mencari korban tersebut kemana-mana, tapi belum ada hasil.
Yana Suryana, seorang alat musik di Desa Tegalpanjang, menuturkan, keluarga mencari Weni sejak Selasa. Namun, upaya pencarian gagal. Apalagi Winnie tidak mendapat kabar sebelum dan sesudah pergi ke luar negeri.
Yana mengatakan di tempat kejadian pada Jumat, 5 Februari 2021: “Dia mengetahui dari identitas korban di saku. Salah satu identitasnya adalah warga Wanaraja.”
3. Weni Tania Anak Yatim dan Ibunya TKI di Arab Saudi
Menurut Yuyu Sumia, Wali Kota Sindangratu, Weni dikenal sebagai sosok yang baik hati dan pendiam. Winnie sendirian di rumah karena ayahnya telah meninggal. Pada saat bersamaan, ibunya merantau ke Arab Saudi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Anak bungsu dari dua bersaudara ini biasanya ditemani bibinya yang rumahnya masih satu kampung. Masih banyak kerabat yang tinggal di dekat rumah Wenny.
Dia berkata: “Putranya juga sangat terkenal, tanpa banyak hal aneh. Makanya banyak orang bertanya bagaimana dia meninggal dalam situasi ini.”
Jenazah Weni Tania dimakamkan pada sore hari tanggal 6 Februari 2021 (Sabtu). Sebelumnya, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk diotopsi.
Jenazah korban tiba pukul WIB dengan ambulans dan tiba di museum sekitar pukul 13.00. Saat kerabat dan teman Weni melihat jenazah Weni terbungkus kantong jenazah, mereka pingsan dan menangis.
4. Pelaku Pembunuhan
Berdasarkan hasil olah TKP dan informasi yang dihimpun warga (termasuk keluarga korban), polisi berhasil mengungkap identitas pelakunya.
Pelaku berinisial DH, yang ternyata adalah kekasih korban. DH merupakan warga Banyuresmi Kabupaten Garut. Departemen Kesehatan bekerja setiap hari.
Kapolres AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan: “Berdasarkan pemeriksaan Polres Garut dan Polda Jabar Remob, pelaku teridentifikasi dalam waktu 2×24 jam. Alhasil, keamanan DH dipastikan di Tarogong Kidul pada Minggu.”
5. Pelaku Bunuh Korban karena Cemburu dan Dendam Pernah Diputuskan
Kapolres AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersangka DH (22) membunuh pacarnya Weni Tania (21) karena terbakar rasa cemburu.
Departemen Kesehatan menemukan korban kerap mengobrol dengan pria lain melalui media sosial, mencurigai pacarnya berselingkuh.
Adi mengatakan, Senin (8/2/2021) di Mabes Polres Garut, “Perilaku pelaku karena cemburu melihat korban sering mengobrol dengan orang lain di media sosial.”
Adi menuturkan, korban tewas dengan mata hitam di pinggir Sungai pada Selasa sore, 2 Februari 2021.
Menurut Adi, pelaku tidak terima karena telah diputuskan hubungannya dengan korban.
Baca juga : Fakta Baru Pembunuhan Keluarga Dalang Anom Subekti Rembang
6. Pembunuh Weni Juga Terjerat Kasus Pencurian
Pembunuh Wenny, DH, sudah berada di pusat penahanan sebelum di tangkap karena kasus pembunuhan. Warga di Jalan Banyuresmi Kabupaten Garut berjuang di Rutan Tarogong Kidul atas dugaan pencurian di kawasan Tarogong Kidul.
Dalam kasus pembunuhan ini, Departemen Kesehatan dijerat pasal 338 KUHP atau 365 KUHP, dengan hukuman maksimal 15 tahun. Namun, Departemen Kesehatan tidak hanya dituduh melakukan pembunuhan, tetapi juga melakukan pencurian.
Selain pembunuhan, Departemen Kesehatan juga didakwa melakukan pencurian, kata Kapolsek Garut dalam jumpa pers, Senin (8/2/2021).